1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Demonstran dan Polisi Terlibat Bentrokan di Bahrain

13 Mei 2012

Demonstran pro demokrasi di Bahrain Sabtu (12/05) kembali terlibat bentrokan dengan polisi, di dekat Manama. Demikian dilaporkan saksi mata.

https://p.dw.com/p/14ual
An anti-government protester holds a model of the Pearl Monument as she participates in a march held by Bahrain's main opposition party Al Wefaq in the village of Karzakan south of Manama, May 11, 2012. REUTERS/Hamad I Mohammed (BAHRAIN - Tags: CIVIL UNREST POLITICS)
Foto: Reuters

Di negara teluk Bahrain, aparat keamanan kembali mengerahkan gas air mata dalam menghadapi demonstran. Saksi mata melaporkan, Sabtu (12/05) di sejumlah desa warga Syiah di luar ibukota Manama, ratusan orang turun ke jalan sebagai rasa solidaritas terhadap tokoh oposisi dan pembela hak warga yang dipenjara.

Anti-government protesters run through clouds of tear gas late Thursday night, Aug. 11, 2011, during clashes with riot police in the Shiite Muslim village of Jidhafs, Bahrain, on the outskirts of the capital of Manama. Major protests have been crushed, but small-scale clashes have occurred nearly nightly for weeks. (Foto:Hasan Jamali/AP/dapd)
Polisi kerahkan gas air mata atasi demonstrasi dekat ManamanFoto: dapd

Dalam aksi tersebut sejumlah demonstran membakar ban dan tong-tong sampah. Banyak diantara mereka akhirnya ditembak aparat keamanan dan dibubarkan dengan menggunakan gas air mata.

Jumat (11/05) sudah ribuan orang di desa-desa berpenduduk Syiah menuntut dibebaskannya tokoh-tokoh penentang pemerintah.

Anti-government protesters are seen marching on a highway leading to the village of Karzakan during a rally held by Bahrain's main opposition party Al Wefaq south of Manama, May 11, 2012. REUTERS/Hamad I Mohammed (BAHRAIN - Tags: CIVIL UNREST POLITICS)
Aksi protes di BahrainFoto: Reuters

Di Bahrain, negara kerajaan kecil di Teluk Persia, warga yang mayoritas warga Syiah sejak ratusan tahun diperintah oleh keluarga kerajaan Al-Khalifa yang berasal dari kelompok Sunni. Sejak penumpasan berdarah aksi protes menentang keluarga kerajaan Maret 2011, situasi di Bahrain semakin tegang. Sejak beberapa pekan terakhir kembali terjadi berbagai aksi protes dan tindak kekerasan.

DK/dpa/afp