1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hasil Pemilu Nigeria Tunjukkan Perpecahan

18 April 2011

Pemilu presiden Nigeria berlangsung damai. Namun kerusuhan mulai pecah Minggu (17/4) malam. Hasil sementara menunjukkan Presiden Goodluck Jonathan unggul jauh. Tudingan manipulasi suara mulai bermunculan.

https://p.dw.com/p/10vNv
Foto: dapd

Kerusuhan terjadi sepanjang Minggu (17/4) malam di berbagai penjuru Nigeria Utara menyusul keunggulan Presiden Goodluck Jonathan di pemilihan umum Nigeria. Tuduhan manipulasi surat suara mendorong warga turun ke jalan di Kaduna dan Sokoto. Sebelumnya, gedung-gedung dibakar di negara bagian Bauchi dan Gombe.

Ada laporan sedikitnya 2 orang tewas, namun polisi belum mengkonfirmasi jatuhnya korban. Pasukan keamanan telah diturunkan ke Sokoto untuk menghentikan kaum muda yang melancarkan protes. Di Kaduna, warga melaporkan serangan terhadap kediaman figur partai politik yang berkuasa. Hari Sabtu (16/4), sebuah hotel diguncang ledakan yang melukai 8 orang.

Keamanan diperketat di pusat penghitungan suara di ibukota Abuja. Penghitungan suara diawasi wakil-wakil dari universitas, diharapkan membawa kredibilitas dan memastikan transparansi dalam proses pemilihan. Sementara proyek '2011 Swift Count' mengirim wakil ke lebih dari 1500 tempat pemungutan suara. Salah satunya seorang pengacara, Dafe Akpedeye. "Proyek Penghitungan Cepat menemukan bahwa di berbagai penjuru negeri, warga mendapat kesempatan emas menggunakan hak untuk memilih. Proses pemilu juga lebih baik dari pemilu parlemen yang berlangsung pekan lalu," ungkap Akpedeye.

Seorang lelaki mengisi surat suara di tempat pemungutan suara di Mashi
Seorang lelaki mengisi surat suara di tempat pemungutan suara di MashiFoto: AP

Laporan pendahulu misi Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat atau ECOWAS menunjukkan pemilu Nigeria berlangsung bebas, adil dan kredibel. ECOWAS memuji komisi pemilu dan hasil sementara. Hasil akhir rencananya diumumkan hari Senin (18/4) ini.

Presiden Goodluck Jonathan hampir dipastikan menang pemilu dengan selisih suara yang sangat besar. Namun kekhawatiran muncul akibat perpecahan di tingkat regional. Jonathan banyak mendapat dukungan dari daerah asalnya di Nigeria Selatan yang mayoritas Kristen, sementara lawan utamanya, mantan pemimpin militer Muhammadu Buhari, banyak mendapat dukungan di daerah Utara yang dominan Muslim. Total pemilih yang menyumbangkan suara hari Sabtu lalu mencapai 73,5 juta warga atau hampir setengah dari total penduduk Nigeria.

President Goodluck Jonathan memberi suara di Otuoke
President Goodluck Jonathan memberi suara di OtuokeFoto: AP

Jonathan memimpin perolehan suara dengan lebih dari 22 juta suara. Partai Jonathan yakni Partai Demokrasi Rakyat atau PDP menyapu bersih suara di wilayah Selatan. Sementara Buhari mendapat 10,8 juta suara yang sebagian besar datang dari wilayah Utara. Kandidat ketiga yang juga kandidat termuda, Nuhu Ribadu, mendapat 2,2 juta suara.

Jenderal Muhammadu Buhari, saingan utama Presiden Goodluck Jonathan, saat berkampanye
Jenderal Muhammadu Buhari, saingan utama Presiden Goodluck Jonathan, saat berkampanyeFoto: AP

Kritik datang dari Pusat Demokrasi dan Pembangunan mengenai jumlah suara yang didapat Jonathan di sejumlah negara bagian. Menurut Jibrin Ibrahim, angka 95 persen atau lebih untuk partai Jonathan memunculkan kecurigaan adanya manipulasi suara. Ada juga laporan mengenai kasus intimidasi dan voting ilegal. Seperti yang dikemukakan Auwal Musa Rafsanjani dari Organisasi Hak Azasi Manusia CISLAC mengenai upaya curang yang dilakukan PDP, "Di negara-negara bagian seperti Jigawa dan Sokoto, para pemilih ditawari uang untuk memilih PDP."

Jika keluar sebagai pemenang, Jonathan akan dilantik tanggal 29 Mei mendatang untuk masa jabatan selama 4 tahun hingga tahun 2015 mendatang. Jonathan mulai menjabat sebagai Presiden Nigeria tanggal 6 Mei 2010 setelah presiden sebelumnya, Umaru Yar'Adua, meninggal dunia.

afp/rtr/dpa/Carissa Paramita

Editor: Hendra Pasuhuk