1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ambisi Kim Jong Un Bangun Kemampuan Militer Terkuat

13 Januari 2021

Kantor berita KCNA melaporkan pada Rabu (13/01), Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyerukan peningkatan kekuatan militer maksimum. Perintah tersebut disampaikannya di hari terakhir pelaksanaan kongres Partai Buruh.

https://p.dw.com/p/3nqL6
Kim Jong Un
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berpidato di hari terakhir Kongres Partai Buruh di Pyongyang pada Selasa (12/01)Foto: KCNA via REUTERS

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berjanji akan berusaha sekuat tenaga untuk meningkatkan penangkal nuklir dan menyusun rencana untuk menyelamatkan ekonomi negaranya yang tengah terpuruk.

"Sementara memperkuat penangkal perang nuklir, kami perlu menginvestasikan setiap upaya untuk membangun kemampuan militer terkuat," kata Kim seperti dikutip KCNA pada hari akhir kongres Partai Buruh (12/01).

Kongres Partai Buruh
Potret kongres kedelapan Partai Buruh di Pyongyang, Korea UtaraFoto: KCNA via REUTERS

Pada pekan lalu, Kim mengatakan akan memperluas kemampuan militer untuk mempertahankan negara dan menyerukan "menempatkan kemampuan pertahanan negara pada tingkat yang jauh lebih tinggi."

Sejak mengumumkan moratorium yang dideklarasikan sendiri pada pengujian nuklir dan peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) dari tahun 2018, Kim telah memerintahkan untuk melanjutkan produksi senjata nuklir, meluncurkan serangkaian rudal yang lebih kecil, dan meluncurkan apa yang akan menjadi rudal balistik terbesar di Korea Utara.

Seoul pantau parade militer di Pyongyang

Secara terpisah, Kim Yo Jong, saudara perempuan Kim Jong Un mengkritik militer Korea Selatan karena memantau parade di Pyongyang. Langkah tersebut merupakan ekspresi dari "pendekatan bermusuhan" Selatan terhadap Utara, katanya seperti yang dilaporkan KCNA.

Militer Korea Selatan mengatakan pada hari Senin (11/01) bahwa mereka telah mendeteksi tanda-tanda Korea Utara mengadakan parade militer pada Minggu malam (10/01) dan saat ini sedang melakukan penyelidikan apakah parade tersebut acara resmi atau aktivitas latihan militer.

"Kami hanya mengadakan parade militer di ibu kota, bukan latihan militer yang menargetkan siapa pun atau meluncurkan apa pun. Mengapa mereka kesulitan untuk mengikuti apa yang terjadi (di Utara)?," kata Kim Yo Jong.

AS musuh utama

Selama kongres, Kim Jong Un menggandakan ambisinya untuk memperluas kemampuan militer Korea Utara dan mengumumkan rencana mengembangkan aset nuklir yang lebih canggih, termasuk rudal jarak jauh yang berpotensi menargetkan tanah air Amerika Serikat (AS), satelit mata-mata, senjata nuklir taktis baru, hingga nuklir kapal selam.

Dalam pernyataan yang diyakini ditujukan untuk menekan pemerintahan Joe Biden yang akan datang, Kim menyebut AS sebagai "musuh utama" Korea Utara dan mengatakan nasib hubungan bilateral akan bergantung pada apakah Washington membuang apa yang dianggap Pyongyang sebagai kebijakan bermusuhan.

ha/hp (Reuters, AP)