1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Apa Kegunaan Perbandingan Mortalitas Covid-19?

Zulfikar Abbany | Charli Shield
2 April 2020

Membandingkan statistik virus corona saat ini nyaris mustahil, karena tiap negara mengumpulkan data secara berbeda. Apakah statistik global akurat dan bisa dipercaya?

https://p.dw.com/p/3aKKU
Truk tentara diturunkan bantu angkut peti mati korban virus corona
Foto: picture-alliance/Photoshot

Setiap hari kita disuguhi statistik infeksi dan tingkat kematian pasien virus corona Covid-19 dari seluruh dunia. Yang jadi pertanyaan, apakah semua angka dan data itu akurat serta dapat dipercaya? Profesor Tobias Kurth pakar kesehatan publik dari rumah sakit Charité di Berlin dalam wawancara dengan DW mengatakan, statistik yang dilaporkan Jerman dijamin akurat.

“Pertanyaannya, apakah kita bisa membandingkan data ini dengan data dari negara-negara lainnya? Hal ini sangat sulit, karena setiap negara melaporkan data secara berbeda-beda,“ ujar profesor Kurth.

“Mereka melakukan test secara berbeda. Atau mereka juga mengklasifikasi pasien yang meninggal akibat virus corona atau gejala yang berasosiasi dengan Covid-19 juga secara berbeda. Dalam hal ini bukan berarti angka statistik mereka yang dilaporkan Jerman tidak akurat. Tapi jika kita membandingkan datanya dengan yang dilaporkan negara lain, Italia misalnya, hal itu akan sangat sulit“, tambah pakar kesehatan publik Jerman itu.

Beda metode dan target tes hasilkan beda data

Sebagai contoh, profesor Kurth menunjuk pada populasi yang potensial menjalani test virus corona. “Di Jerman populasi yang dites ada pada kisaran usia 45 tahun. Di Italia pada populasi berusia di atas 60 tahun. Hasilnya, di Jerman banyak warga berusia muda positif Covid-19. Sementara di Italia.

kelompok yang dites usianya lebih tua. Padahal kita juga tahu, faktor risiko meninggal akibat infeksi virus corona pada manula jauh lebih tinggi,“ tambah pakar kesehatan dari RS Charité di Berlin itu kepada DW.

Padahal jika kita membandingkan mayoritas  pasien yang meninggal akibat Covid-19, kisaran umurnya di Jerman dan Italia relatif sama, yakni rata-rata usia 80 tahun. Jadi tidak mengherankan, jika membandingkan angka absolut pasien virus corona yang meninggal, jumlahnya di Italia akan lebih besardibanding dengan di Jerman. 

Profesor Tobias Kurth juga menyebutkan ada faktor lain yang mungkin tidak relevan saat ini, namun diduga berkontribusi pada tingkat kematian pasien Covid-19. Antara lain perbedaan struktur sosial dan budaya di tiap negara. Manula di Italia masih terintegrasi dengan bagus dalam kehidupan sosial, sementara di Jerman kaum manulanya lebih terisolasi. Hal ini positif dari struktur sosial, tapi riskan dari sudut kesehatan dan tingkat kematian saat ada wabah.

Indikator situasi darurat

Dalam situasi krisis wabah seperti pandemi virus corona saat ini, orang juga gampang melupakan kasus kematian alamiah. Jadi harus dicermati data yang menunjukkan adanya kenaikan tingkat mortalitas secara keseluruhan, apakah akibat wabah. “Jika kita melihat statistik yang dilaporkan Italia saat ini, paling tidak laporan dari beberapa kawasan, ada kenaikan jumlah kematian akibat virus corona sekaligus juga kenaikan mortalitas yang tidak disebutkan akibat Covid-19,“ ujar direktur institut kesehatan publik di RS Charité di Berlin itu kepada DW.

Juga membandingkan tingkat kematian akibat virus corona secara global atau Eropa bukan hal yang mudah. Masalahnya menurut prof.Kurth adalah test virus corona tidak dilakukan secara massal untuk semua orang. Juga kita tidak mengetes orang yang sudah meninggal. Apakah itu meninggal alamiah atau akibat terinfeksi virus corona. Atau juga sebaliknya, banyak kasus kematian akibat Covid-19 yang tidak dilaporkan.

Kemungkinan, untuk setiap kematian yang dilaporkan resmi akibat virus corona, ada satu kematian lainnya akibat corona yang tidak tercatat. Terlepas laporan dari negara mana, jika perbandingan kasus kematian dalam 5 tahun terakhir menunjukkan sekarang ada kenaikan kasus, ini merupakan sinyal atau indikator penting bahwa sedang terjadi sesuatu yang salah. (as/yf)