1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Janji-janji Jokowi untuk Ibu Kota Baru

Detik News
19 Desember 2019

Dalam kunjungan kerjanya ke lokasi ibu kota negara baru, pada Rabu (18/12), Presiden Jokowi janjikan tidak akan membuat klaster industri dan pabrik. Dalam kesempatan ini Jokowi juga 'kulo nuwun' kepada tokoh Kaltim.

https://p.dw.com/p/3V3WE
Der indonesische Präsident Joko Widodo
Foto: AFP/Indonesian Presidential Palace

Presiden Joko Widodo (Jokowi) punya sejumlah janji untuk Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur (Kaltim). Jokowi berjanji membangun kebun bibit hingga memastikan tidak ada klaster industri di Ibu Kota Baru. 

"Tidak ada klaster industri, tidak ada pabrik, harus ditekankan," kata Jokowi di Balikpapan, Rabu (18/12/2019).

Ibu kota baru terletak di Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara. Lahan 56 ribu hektare disiapkan untuk kawasan inti, di mana 56 ribu hektare dibangun klaster pemerintahan di PPU.

Jokowi ingin ibu kota negara yang baru di Kaltim berkonsep green city. Jokowi memerintahkan Menteri LHK Siti Nurbaya membangun kebun bibit.

"Saya sudah perintahkan ke menteri kehutanan untuk membangun yang pertama kebun bibit seluas kurang lebih 100-an hektare, yang nanti akan ada jutaan bibit di situ," ujar dia.

Ibu kota baru ini akan digodok lewat Badan Otorita yang segera dibentuk Jokowi. Badan Otorita Ibu Kota akan mengurus perpindahan ibu kota ke Kaltim.

"Rencananya akhir bulan ini. Tapi kalau terlambat, insyaallah awal Januari," sebutnya.

Untuk ibu kota baru ini, Jokowi mengatakan pembangunannya juga akan melibatkan investor. Pihak swasta dibutuhkan agar tak mengganggu keseimbangan APBN.

Diberitakan sebelumnya, biaya pembangunan ibu kota baru mencapai Rp 466 triliun. Dari biaya itu, APBN akan berkontribusi sebesar 19 persen.

Biaya Rp 466 triliun di antaranya akan digunakan untuk pembangunan sejumlah gedung. Pertama berkaitan dengan fungsi utama meliputi gedung legislatif, yudikatif, dan eksekutif serta istana negara dan bangunan strategis TNI/Polri.

Kedua, menyediakan fungsi pendukung seperti rumah dinas untuk ASN dan TNI/Polri serta sarana pendidikan.

Ketiga, penyediaan fungsi penunjang yang meliputi sarana dan prasarana jalan, listrik, telekomunikasi, air minum, drainase, pengolah limbah.

Kulo Nuwon ke tokoh Kaltim

Presiden Joko Widodo sempat meminta permisi atau 'kulo nuwun' kepada tokoh Kalimantan Timur mengenai rencanapemindahan ibu kota negara (IKN). Jokowi menyampaikan ingin mempercepat pembangunan IKN. 

"Pertemuan dengan tokoh-tokoh sebuah tata krama kita untuk ketuk pintu, untuk permisi, kulo nuwun dan pada saat itu disampaikan mengenai keinginan untuk mempercepat, memulai pembangunan ibu kota," kata Jokowi di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (18/12/2019).

Pertemuan digelar kemarin (17/12). Jokowi juga diminta tidak melupakan masyarakat adat Kaltim.

"Beliau menyampaikan jangan melupakan kami masyarakat asli di Kaltim, itu saja pesannya yang disampaikan, baik dalam rekrutmen pegawai, kemudian melibatkan urusan klaster pendidikan, melibatkan universitas, institut perguruan tinggi lokal di situ," sebut Jokowi.

Presiden turut menyampaikan keinginannya untuk membangun klaster pendidikan di IKN.  Jokowi ingin universitas di Kaltim dilibatkan.

"Karena kita ingin membangun klaster pendidikan dengan perguruan tinggi kelas dunia di dalamnya tapi menurut saya lebih baik bila dipartnerkan dengan universitas di Kaltim," sebutnya.

pkp/gtp

 

Baca selengkapnya: detiknews

Janji-janji Jokowi untuk Ibu Kota Baru

Bangun Ibu Kota Baru, Jokowi Ngaku 'Kulo Nuwun' Dulu ke Tokoh Kaltim