1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Tolak Intervensi Militer ke Suriah

Jeanette Seiffert2 September 2013

Jerman mendukung langkah keras terhadap Suriah setelah serangan senjata kimia, namun menolak terlibat dalam aksi militer ke negara itu.

https://p.dw.com/p/19a9r
A picture taken on April 26, 2013 shows smoke rising after shelling in Houla in Syria's Homs province.
SuriahFoto: MAYSARA AL-MASRI/AFP/Getty Images

Pemerintah Jerman menerangkan, tidak akan terlibat secara langsung dalam aksi militer ke Suriah. Menurut Menteri Pertahanan Thomas de Maiziere, sampai saat ini memang tidak ada permohonan bantuan dari Amerika Serikat. Pemerintah Jerman juga tidak mempertimbangkan partisipasi militer, tandasnya.

Pakar politik Christian Hacke dari Universitas Bonn mengatakan, ini memang pola politik luar negeri Jerman. "Jerman tidak keluar dari garis politik yang dulu, yaitu hanya bersikap solider, kalau tidak ada biaya atau risiko yang terlalu besar." Dengan sikap itu, Jerman mempertaruhkan kepercayaan dunia internasional, tambahnya.

Menurut Christian Hacke, keputusan untuk tidak ikut dalam aksi militer di Suriah memang cerdik. Tapi sebelumnya, Jerman sejak beberapa bulan menuntut Bashar al Assad untuk mundur. "Sikap itu membangkitkan harapan besar di kalangan oposisi, yang sekarang ternyata tidak dipenuhi".

Perlukah Intervensi Militer?

Di PBB, Jerman adalah salah satu negara yang mendukung prinsip "responsibility to protect". Menurut prinsip ini, masyarakat internasional harus bertindak, jika terjadi pelanggaran hak asasi manusia yang berat. Itu sebabnya Jerman punya kewajiban khusus, kata Hacke.

Tapi jurubicara SPD, Rolf Mützenich, menolak aksi militer terhadap Suriah. "Prinsip internasional ini juga menuntut, agar benar-benar diperhatikan, apakah sebuah intervensi bisa memperbaiki situasi rakyat sipil." Dalam kasus Suriah, aksi militer malah bisa membuat situasi rakyat sipil makin payah, tandasnya.

Christian Hacke menerangkan, satuan militer Jerman Bundeswehr saat ini sudah bertugas di Libanon dalam misi UNIFIL. Selain itu, di perbatasan Turki-Suriah, Jerman menempatkan satuan penangkal rudal Patriot, atas permintaan pemerintah Turki. Jika Turki ikut dalam aksi militer di Suriah, Jerman secara tidak langsung bisa terlibat dalam perang.

Jerman Sebagai Penengah

Pemerintah dan oposisi sepakat, Jerman bisa memainkan peran penting sebagai penengah antara Amerika Serikat dan Rusia. Tanpa Rusia, upaya mencari solusi politik untuk Suriah tidak akan berhasil. Menurut pakar politik Christian Hacke, Merkel harus berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. "Jerman harus memainkan peran sebagai jembatan antara barat dan timur dengan lebih baik lagi".

Rolf Mützenich berpendapat, peran ini memang terlalu diabaikan selama beberapa tahun terakhir. Jerman sebenarnya punya pengaruh besar terhadap Rusia. Karena itu, Merkel harus menyempatkan diri bertemu dengan Putin untuk membahas situasi di Suriah dalam pertemuan puncak G20 di St. Petersburg akhir minggu ini.

Situasi politik di Eropa saat ini berubah jauh dari situasi perang Irak tahun 2003. Dulu banyak negara Eropa, terutama Inggris, yang mendukung serangan Amerika ke Irak. Tapi minggu lalu, parlemen Inggris malah menolak intervensi militer ke Suriah. Juga Polandia, yang dulu mendukung perang Irak, menolak serangan ke Suriah. Perancis dulu menolak perang Irak, namun sekarang menyatakan akan mendukung aksi militer terhadap Assad.