1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pesawat Kedua Bantuan PBB bagi Somalia Tiba di Mogadishu

29 Juli 2011

Dua pesawat bantuan PBB mendarat di Somalia yang situasi keamanannya memburuk. Demikian Program Pangan Dunia WFP, Jumat (29/7). Pertempuran terjadi antara pasukan pemerintah dengan militan Islamis.

https://p.dw.com/p/126Oc
In this Sunday, July 24, 2011 photo women line up to sign up for the World Food Program emergency distributions in Dolo, Somalia. Some thousands of people have arrived in Mogadishu seeking aid and The World Food Program executive director Josette Sheeran said they can't reach the estimated 2.2 million Somalis in desperate need of aid who are in militant-controlled areas of Somalia. (AP Photo/Jason Straziuso)
Pengungsi Somalia antri pembagian makanan dari WFPFoto: AP

Suplai bahan pangan yang disalurkan dengan pesawat pertama PBB tiba di wilayah barat Somalia, sementara Mogadishu menerima pasokan kedua lewat jembatan udara pada pekan ini. Suplai bahan makanan terutama ditujukan bagi anak-anak di bawah usia lima tahun yang kekurangan gizi. Mereka adalah kelompok rawan yang jumlahnya semakin meningkat akibat memburuknya kelaparan dan kekeringan yang terjadi di wilayah Tanduk Afrika.

Sepertiga dari sekitar 3, 7 juta anak-anak Somalia diperkirakan memerlukan bantuan akibat perang yang berlangsung bertahun-tahun dan kekeringan parah belakangan ini. Demikian menurut Badan PBB untuk Anak-Anak UNICEF. WFP mengatakan bahwa organisasi PBB ini membagikan makanan hangat kepada sekitar 85.000 orang setiap harinya hanya di Mogadishu yang menderita akibat perang. Secara keseluruhan sekitar 1, 5 juta orang di Somalia menerima bantuan PBB.

Some 10 tonnes of relief food from the World Food Programme (WFP) is unloaded after landing in Mogadishu airport, Wednesday July 27, 2011. More than 11 million people are estimated to need help in East Africa's worst drought in 60 years, in Kenya, Ethiopia, Somalia, Eritrea and South Sudan. (Foto:Feisal Omar, Pool/AP/dapd)
Pesawat WFP dengan bantuan pangan bagi SomaliaFoto: dapd

Ancaman bagi penduduk Mogadishu dan pengungsi meningkat

Sementara itu pertempuran di ibukota Mogadishu kembali terjadi pada hari Kamis (28/7) antara pasukan pemerintah yang didukung pasukan Uni Afrika, menghadapi pemberontak Islamis, al-Shabaab. Puluhan warga sipil dilaporkan terbunuh dan terluka dalam pertempuran tersebut.

Konflik baru ini meningkatkan risiko bagi penduduk Mogadishu dan juga sekitar 100.000 warga lainnya yang mengungsi dari kekeringan dan kelaparan di daerah-daerah sekitarnya pada bulan-bulan terakhir ini. Demikian menurut Komisi Tinggi untuk Urusan Pengungsi UNHCR.

Al-Shabaab yang terkait dengan Al Qaida melarang WFP, UNHCR dan banyak organisasi lainnya untuk bertugas di wilayah kekuasaan mereka, meskipun kondisi kemanusiaan di wilayah itu sangat mengenaskan. Padahal organisasi internasional siap untuk membagi makanan dan air bersih.

Farhiya Abdulkadir, 5, from southern Somalia and suffering from malnutrition lies on a bed at Banadir hospital in Mogadishu, Somalia, Wednesday, July 27, 2011. More than 11 million people are estimated to need help in East Africa's worst drought in 60 years, in Kenya, Ethiopia, Somalia, Eritrea and South Sudan. (Foto:Farah Abdi Warsame/AP/dapd)
Seorang anak Somalia yang menderita kekurangan giziFoto: dapd

Jumlah penerima bantuan makanan meningkat, kamp membludak

Di semua daerah, di mana PBB dapat beroperasi dilaporkan peningkatan jumlah orang-orang yang mencari bantuan makanan. Semakin banyak orang yang kekurangan gizi berdatangan ke pusat pembagian makanan PBB.

Pengungsi dari Somalia terus mengalir. Sekitar 1.300 orang setiap hari tiba di kamp penampungan Dadaab, Kenya yang sudah membludak. Banyak pengungsi sampai dalam keadaan kelaparan dan kekurangan gizi.

Christa Saloh/dpa/epd

Editor: Hendra Pasuhuk