1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

070911 Türkei Israel Sanktionen

7 September 2011

Sengketa antara Turki dan Israel meruncing. Kini Turki mengancam dengan sanksi. Israel menolak meminta maaf atas penyerbuan di perairan internasional yang mengakibatkan jatuhnya korban dari pihak Turki.

https://p.dw.com/p/12UGT
Peringatan Setahun Peristiwa Kapal Mavi Marmara di Istanbul
Peringatan Setahun Peristiwa Kapal Mavi Marmara di IstanbulFoto: picture alliance/dpa

Kontak di sektor persenjataan dengan Israel dibekukan, hubungan militer dan kerjasama di bidang industri persenjataan juga dihentikan. Perdana Menteri Turki Recep Tayip Erdogan mempersoalkan kematian sembilan aktivis Turki di kapal bantuan Gaza dan mengumumkan sejumlah sanksi terhadap satu-satunya mitra pentingnya, Israel.

Erdogan sangat marah Israel tidak meminta maaf atas kematian warganya dan tidak memberikan ganti rugi kepada keluarga korban. Katanya, "Selama ini Israel berperilaku seperti anak manja dalam menghadapi keputusan PBB. Israel selalu melakukannya."

Hingga 1,5 tahun lalu, Turki dan Israel adalah mitra strategis, bekerja sama dalam bidang industri persenjataan dan keamanan menyangkut pemberantasan terorisme. Turki adalah negara tujuan ekspor Israel ketiga terpentingnya. Ekspor Israel ke Turki dalam paruh pertama 2011 meningkat menjadi sekitar 40 persen. Awal 2000, kedua negara menandatangani perjanjian pasar bebas bilateral.

PM Turki Recep Tayyip Erdogan di Ankara
PM Turki Recep Tayyip Erdogan di AnkaraFoto: dapd

Sejauh ini Ankara tetap menginginkan tidak ada perubahan dalam hubungan erat bidang perdagangan kedua negara. Hal itu ditegaskan Menteri Perdagangan Turki Zafer Caglayan. "Hubungan dagang kami dengan Israel akan tetap dijalin. Tidak akan ada perubahan. Semua jalur tetap terbuka dan berlanjut," katanya.

Sementara itu PM Erdogan mengulangi pernyataannya bahwa pemerintah meningkatkan penugasan angkatan laut Turki di Laut Tengah wilayah timur. Rupanya pemerintah di Ankara mempertimbangkan akan mengawal kapal bantuan untuk Jalur Gaza dengan kapal marinirnya. Konsekuensi tindakan itu tidak bisa diperkirakan.

Oleh sebab itu Sekjen PBB Ban Ki-moon mengimbau kedua negara untuk menyelesaikan masalah, "Saya sangat berharap, Turki dan Israel meningkatkan hubungannya."

Dampak nyata pertama peningkatan ketegangan terlihat dari sejumlah data. Jumlah wisatawan Israel di Turki dalam paruh pertama 2011, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menurun drastis hingga 60 persen. Pelancong Turki yang menghabiskan akhir pekannya di Tel Aviv merasa dilecehkan, begitu pun turis Israel di Istanbul.

Wakil Gubernur Istanbul Ahmed Aydin mengaku, "Pemerintah Turki tidak melakukan apa pun yang berbeda, begitu pun pemerintah Israel. Pertanyaan yang sama diajukan, turis Israel di sini mau pun turis Turki di Israel juga harus menunggu 15 menit (di imigrasi - red.)."

Reinhard Baumgarten/Luky Setyarini

Editor: Ayu Purwaningsih